Kelas : 3IA04
Nama : Bima Sakti Nugeraha (51412466)
Nandang Syaefullah (55412243)
Ibnu Umar (53412532)
Firmansyah (52412988)
Gumilang jati Putro (53412201)
Seperti Act 1, DreadOut
Act 2 memberikan sebuah pengalaman horor yang sangat Indonesia dan mencekam.
Setiap desain level yang diperlihatkan serasa memberikan getaran mistis dan
terasa lebih berani bereksperimen dibanding bagian pertamanya. DreadOut
Act 2 kali ini tidak hanya menunjukkan level dalam ruangan saja, tapi kamu
juga akan menemukan di luar ruangan. Hal ini juga menyebabkan Act 2 dari
DreadOut memiliki atmosfer yang lebih berkesan karena akan benar-benar
merasa ada di beberapa tempat yang berbeda.
Secara umum, dengan perubahan yang seperti demikian, Act 2 dari DreadOut membuat game horor ini terasa lebih luas dan sekaligus memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dunia dalam game tersebut. Tambahan hantu yang akan mengisi Ghostpedia juga akan semakin membuat permainan mencekam. Beberapa hantu yang diambil langsung dari mitos dan legenda Indonesia membuat game ini terasa familier begitu dimainkan.
Beberapa momen dalam game ini
juga sangat membuat bulu kuduk merinding. Ini disebabkan dialog yang cukup
“mengganggu”, sudut pandang kamera yang mungkin akan membuat beberapa orang
malas bermain (karena seram), serta penampilan karakter yang dibuat sangat
tidak manusiawi. Selain itu ada pula beberapa hal menarik seperti detail-detail
kecil yang membuat game ini terasa mengambil referensi dari berbagai
hal yang kita sudah ketahui sebagai orang Indonesia.
Keseluruhan DreadOut Act
2 memiliki gaya permainan yang sama persis dengan Act pertamanya.
Kamu akan dipersenjatai dengan kamera smartphone yang bisa digunakan
untuk mengusir hantu yang bergentayangan di sekitarmu. Perbedaannya, kali ini
kamu nantinya juga akan bisa menggunakan kamera SLR yang memiliki fungsi zoom. Sangat
berguna untuk ‘menembak’ hantu dari jarak jauh. Kamera tersebut memang
memberikan variasi, namun gameplay masih tetap sama secara
keseluruhan.
Satu hal yang membuat saya tidak
nyaman ketika memainkan game ini adalah kontrol kamera yang sangat
kaku. Pergerakan kamera entah dari yang memperlihatkan karakter hingga yang
memperlihatkan apa yang ada di depan lensa kamera smartphone masih
belum terasa enak untuk digunakan.
Teka-teki tetap akan kamu temui
dalam Act 2 dan seringkali masih membingungkan. Meskipun demikian,
teka-teki yang disediakan masih bisa dimengerti bila kamu mau untuk sedikit
mengeksplorasi daerah yang tersedia dalam game ini. Selain itu,
beberapa hantu yang kamu hadapi juga memiliki porsi teka-tekinya sendiri
karena kamu harus mencari cara tertentu untuk mengalahkan hantu tersebut. Namun
bagi pemain baru, saya rasa kamu akan merasa cukup frustrasi di bagian
teka-teki karena petunjuk sangat sulit untuk ditemukan.
Di luar semua hal yang sudah kamu
temui, kamu akan menemukan beberapa playable yang membuat Act 2 terasa berbeda
dibanding Act pertamanya. Sayang beberapa playable cutscene ini
tidak didukung kualitas efek suara yang baik. Kualitas animasi juga kadang
tidak konsisten yang membuat pengalaman yang seharusnya seram malah menjadi
lucu. Tapi secara keseluruhan, ada sedikit perkembangan yang baik dibanding Act pertama
dari DreadOut.
DreadOut Act 2 terasa
belum dioptimisasi dengan baik. Di awal permainan, lag akan sangat
terasa serta kualitas tekstur dan model masih terasa kasar, sama seperti Act sebelumnya.
Padahal secara konsep visual, DreadOut memiliki kualitas yang sangat
baik, terutama untuk Act 2. Konsep yang tidak didukung dengan kemampuan
teknis ini agaknya mengurangi kenikmatan jantung yang berdegup ketika hantu
mulai datang menghampirimu.
Selain hantu, bug juga
merupakan hal lain yang akan menghampirimu. Beberapa kali saya menemukan bug yang
membuat game menjadi lucu seperti kamera yang dipegang Linda menjadi
melayang. Hal ini pastinya tidak disengaja, namun saya masih menyayangkan
hal tersebut terjadi.
Trailer:
Referensi:
No comments:
Post a Comment